Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua. Marilah kita bersama sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam sebab atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua sanggup berkumpul di sempurna yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam agar tercurah limpahkan ke pada junjungan kita insan terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapat syafaatnya. Aamiin.
Hadirin yang berbahagia
Tepatnya pada tanggal 23 juli kita memperingati hari anak nasional, kemudian apa pelajaran yang sanggup diambil dari hari belum dewasa nasional ini? Anak-anak yaitu generasi penerus yang akan melanjutkan estapet kepemimpinan bangsa ini. Selain itu belum dewasa pun menjadi keinginan untuk mewujudkan mimpi-mimpi para founding father di masa lalu. Nasib bangsa di masa depan di tentukan oleh seberapa berhasilnya kita sebagai orang remaja dalam mendidik belum dewasa masa sekarang untuk menjadi insan yang unggul setrik duniawi dan ukhrawi.
Anak-anak yaitu mutiara bangsa yang keberadaannya menjadi penting untuk di ayomi, di sayangi dan di didik menjadi insan yang seutuhnya. Namun tampaknya, dunia ketika ini bukan daerah yang kondusif lagi bagi anak-anak. Kasus-kasus yang terus membanjiri informasi nasional begitu memprihatinkan dengan mengikutinya belum dewasa sebagai korban atau bahkan pelaku tindak kriminal.
Dewasa ini belum dewasa begitu rentan dengan kriminalitas, tak jarang ia menjadi korban kekerasan, kejahatan seksual, kebiadaban media, dan hal lainnya. Dunia seolah-olah tidak kondusif bagi belum dewasa dengan begitu maraknya tontonan yang tidak mendidik yang setrik tidak pribadi melukai jiwa anak. Anak-anak berada pada masa dimana potensi kebaikan dan keburukan begitu ringannya di ingat oleh hati dan pikirannya. Lalu bagaimana jadinya kalau yang didengar dan dilihat belum dewasa yaitu hal-hal yang kurang bermoral?
Sudah menjadi tanggungjawab orang remaja untuk memperlihatkan lingkungan pendidikan yang terbaik baik anak-anak. Lingkungan yang menghadirkan dan menyemaikan nilai-nilai kebaikan yang disampaikan melalui trik-trik yang baik dan manusiawi. Lingkungan yang memperlihatkan rasa kondusif dan hening bagi anak-anak.
Tanggung jawab ini bukan hanya kepunyaan sekolah melainkan kepunyaan semua pihak. Keluarga, sekolah dan masyarakat yaitu tri senta pendidikan yang harus bersinergi untuk memperlihatkan lingkungan pendidikan yang terbaik bagi anak. Bagi belum dewasa semua orang remaja yaitu guru yang akan menuntunnya menjadi insan yang lebih baik lagi. Maka saatnya kita sebagai orang remaja untuk lebih bijak dan cendekia dalam berperilaku sehingga keteladanan akan tumbuh di setiap sudut kehidupan.
Hadirin yang berbahagia
Anak-anak yaitu amanah yang harus kita pikul dengan tanggung jawab. Jiwa-jiwa yang higienis dan suci itu yaitu karunia Tuhan yang begitu bernilai harganya. Kita sebagai orang remaja yaitu pendidik yang harus mengupayakan kehidupan yang baik dan bernilai bagi kehidupan anak-anak.
Dengan memperingati hari anak nasional marilah kita gotong royong dengan satu Itikad yang sama untuk saling mengupayakan kehidupan yang baik dan bernilai bagi anak-anak. Saatnya kita menyemai dan mengukir nilai kebaikan bagi setiap anak yang berada di sekeliling kita. Bukankah memelihara satu kehidupan sama halnya memelihara seluruh kehidupan manusia?
Demikianlah yang sanggup saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Kurang dan lebihnya mohon sanggup dimaklumi dan dimaafkan. Billahi Taufik Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Advertisement