Info Terbaru 2022

Inilah Naskah Pidato Berjudul Tidak Cukup Dengan Istighfar

Inilah Naskah Pidato Berjudul Tidak Cukup Dengan Istighfar
Inilah Naskah Pidato Berjudul Tidak Cukup Dengan Istighfar
Siapa yang tidak mengharapkan Ampunan dari Allah atau siapa yang tidak mau taubatnya diter Inilah Naskah Pidato Berjudul Tidak Cukup Dengan Istighfar

Image source: http://4.bp.blogspot.com/-JwRq4uJ089A/VbxLeChh4dI/AAAAAAAAEyk/Elk0ISLQ4tg/s1600/Tekhnik%2BPidato.jpg

Siapa yang tidak mengharapkan Ampunan dari Allah atau siapa yang tidak mau taubatnya diterima? Diantara kita pastinya ingin sekali mendapat ampunan dan pemaafan dari Allah sehingga tak jarang kita beristighfar biar kita ampuni. Tapi benarkah hanya cukup dengan lafadz astaghfirullahala'dzim dosa kita terampuni? Barang kali lebih lengkapnya perihal naskah pidato berjudul tidak cukup dengan istighfar akan sedikit memberi tahu kita bagaimana mendapat ampunan dari Allah. Semoga bermanfaat !
Assalamualaikum Wr. Wb

Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua

Marilah kita bersama sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam alasannya ialah atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua sanggup berkumpul di sempurna yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita insan terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapat syafaatnya. Aamiin.

Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya mengajak bapak-ibu semua untuk bertafakur sejenak, bukan kah kita tau bahwa bertafakur sejenak lebih baik dari beribadah satu tahun.

Kita sering kali terlupa dengan aturan keseimbangan yang pada pada dasarnya mengajarkan kepada kita bahwa hasil yang akan kita nikmati sesuai dengan perjuangan yang kita upayakan. Bahasa sederhananya hasil tidak akan mengkhianati usaha. Hal yang senada pun berlaku pada amal juga yaitu tidak ada amal yang sangat ringan pelaksanaannya di ganjar dengan pahala yang sangat besar. Mungkin sering kali kita berharap untuk sanggup menukar suatu pekerjaan yang kecil dengan pahala yang besar, alasannya ialah kita tahu bahwa Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Pengharapan ini sedikit banyak mekepunyaani bahaya. Mangapa? Karena boleh jadi kita merasa seakan-akan sudah memiliki banyak pahala padahal sebetulnya tidak sehingga kita terlena dan lengah untuk meningkatkan kualitas ibadah kita kepada-Nya. Misalnya, kita diajarkan bahwa selama kita mau bertobat maka Allah niscaya akan mengampuni kita. Karena itulah para ulama menyuruh kita biar sering-sering mengucapkan istighfar, memohon ampun kepada-Nya. Yang menjadi pertanyaan ialah benarkah sesederhana itu menghapus dosa-dosa yang telah kita lakukan? Apakah hanya dengan mengucapkan istigfar, Allah akan menghapus dosa-dosa kita?

Marilah kita atas dasar bagaimana trik menghapus dosa berdasarkan Rasulullah saw. Pada suatu ketika, Rasulullah saw bertanya pada para sahabatnya,Tahukah kalian siapakah orang yang dianggap bertobat itu? Para sahabat serentak menjawab,Allah dan Rasul-Nya yang lebih mekepunyaani pengetahuan , Maka Rasulullah pun bersabda: Barangsiapa bertobat tetapi tidak menambah ibadahnya, maka ia bukannya telah bertobat Barang siapa bertobat tetapi tidak merubah perilakunya, maka ia bukannya telah bertobat Barang siapa bertobat tetapi ia tidak mengganti temannya, maka ia bukannya telah bertobat Barang siapa bertobat tetapi tidak menuntut ilmu, tidak membuang sikap riya, tidak menyedekahkan kelebihan yang dikepunyaaninya ataupun tidak meminta maaf kepada orang yang pernah disakitinya, maka ia bukannya telah bertobat.

Hadirin Rahimakumullah

Dari hadits Rasulullah tersebut, sepertinya kita tahu bahwa istigfar saja tidaklah cukup untuk mendapat pengampunan dari Allah. Bayangkan apa karenanya kelak kalau kita merasa bahwa dosa kita telah lebur alasannya ialah kita merasa sering beristigfar, padahal sejatinya dosa kita belum diampuni. Memang sepertinya tidak ada trik lain untuk mendapat nirwana selain berjuang keras dalam bederma shaleh yang di ridhai-Nya.

Mari kita hidupkan semangat jihad untuk memerangi nafsu dan setan yang selalu berusaha mengajak kita pada kemalasan dalam bederma shaleh. Semoga kita bisa menanamkan dalam jiwa kita masing-masing pesan yang tersirat Nabi kita yang mulia, Sabar dan menahan nafsu itu berat, tetapi menahan siksaan itu, jauh lebih berat dari pada menahan nafsu.

Demikianlah yang sanggup saya sampaikan pada kesempatan kali ini, kurang lebihnya mohon sanggup dimaklumi dan dimaafkan.

Billahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.

Advertisement

Iklan Sidebar