Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenanlan saya terfokus pada dahulu untuk mengajak hadirin jamaah yang hadir pada majelis ilmu pagi hari ini untuk terfokus pada dahulu memanjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Karena atas berkat RAHmat, Taufiq, serta hidayahNya kita semua yang hadir disini masih diberikan nikmat berpaham Iman dan Islam. Selanjutnya saya juga kembali mengajak kepada hadirin sekalian untuk senantiasa mengumandangkan shalawat serta salam kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.
Seluruh jamaah mejalis ilmu yang senantiasa dimuliakan oleh Allah.
Jika kita berbiatrik ihwal cinta, banyak orang yang terus kemudian menggambarkannnya sebagai suatu perasaan antara lawan jenis. Hal ini masuk akal terutama jikalau kita atas dasar generasi mudag kini ini yang begitu mengagungkan cinta diatas segala-galanya. Dan mengatasnamakan semua atas nama cinta. Jika memang cinta yang mereka agungkan merupakan bentuk cinta yang hakiki dan cinta tentu ini bukan masalah. Sayangnya banyak generasi muda yang telah salah dalam memaknai cinta. Mereka seolah bebas melaksanakan apapu atas nama cinta, melaksanakan zina tak duduk masalah alasannya atas dasar cinta, berani kepada orang bau tanah alasannya cinta, dan masih banyak lagi kisah-kisah tragis lainnya yang mengatasnamakan cinta. Dan menciptakan cinta menjadi berubah wujud seolah sebagai berhala yang mereka sembah. Naudlzubillaih mindazalik.
Seluruh jamaah mejalis ilmu yang senantiasa dimuliakan oleh Allah.
Tentunya kita sebagai umat Islam harus paham betul. Bahwa intinya agama kita telah memperlihatkan petunjuk mengenai cinta yang benar, cinta yang haqiqi dan cinta yang akan membawa kita menuju jalan menuju syurga.
Dalam sebuah hadist diriwayatkan:
.
( ( Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di nirwana nanti terlihat ibarat bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, siapa mereka itu?, mereka itu ialah orang-orang yang mengasihi alasannya Allah Azzawajalla. (HR. Ahmad).
Seluruh jamaah majelis ilmu yang senantiasa dimuliakan oleh Allah.
Melihat hadist tersebut, tentunya kita paham betul bahwa perasaan cinta apapun yang kita rasakan dan kepada siapapun semuanya harus dilandasi atas nama Allah SWT. Sehingga nantinya apapun yang kita lakukan dengan dasar cinta semuanya akan kembali pada Allah. Dengan trik itu pula, maka kita nantinya akan tetap menjadi seorang hamba yang tidak akan melaksanakan hal-hal yang sanggup menjerumuskan kita kepada jalan kesesatan yang akan menghantarkan kita kepada api neraka.
Seluruh jamaah majelis ilmu yang senantiasa dimuliakan oleh Allah.
Kiranya cukup sekian dari saya, kurang dan lebihnya saya mohon maaf.
Akhirul Kalam.
Wabillahi Taufiq Walhidayah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Advertisement