Info Terbaru 2022

Rangkuman Bahan Un/Unbk Bahasa Indonesia Sma/Smk/Ma/Mak: Teladan Soal Dan Pembahasan Per Skl 9

Rangkuman Bahan Un/Unbk Bahasa Indonesia Sma/Smk/Ma/Mak: Teladan Soal
Dan Pembahasan Per Skl 9
Rangkuman Bahan Un/Unbk Bahasa Indonesia Sma/Smk/Ma/Mak: Teladan Soal
Dan Pembahasan Per Skl 9
Tulisan Rangkuman Materi UN/UNBK Bahasa Indonesia SMA/SMK/MA/MAK: Contoh Soal dan Pembahasan Per SKL 9 berisikan materi yang berbeda dengan rangkuman ujian nasional b. Indonesia bagia ke-8, dimana pecahan kesembilan berisikan perihal Imbuhan.

Berikut di bawah ini, ringkasan yang dirangkum dalam satu materi sebagai rujukan anda mempersiapkan ujian nasional di tahun ini.

9# Imbuhan

Imbuhan atau afiks yaitu bentuk terikat yang secara structural diletakkan pada kata dasar atau bentuk dasar untuk membentuk kata-kata baru. Imbuhan yang diletakkan di pecahan muka suatu kata dasar disebut awalan (prefiks). Imbuhan yang diletakkan di belakang kata disebut akhiran (sufiks), dan imbuhan yang diselipkan di tengah kata dasar disebut sisipan (infiks).

a. Awalan me-

Awalan me- mempunyai bentuk variasi me-, meny-, meng-, mem-, menge-, dan men- diadaptasi dengan bentuk dasar yang dilekatinya. Kata dasar yang diawali dengan K – P – T – S akan luluh bila menerima imbuhan me-, Contohnya, karang – mengarang, tulis – menulis, sapu – menyapu, pukul – memukul, dan lain-lain.

Awalan me- membentuk kata kerja, baik transitif mapun intransitive. Kata kerja transitif yaitu kata kerja yang memerlukan objek, sedangkan kata kerja yang tidak memerlukan objek yaitu kata kerja intransitive.

Maka imbuhan awalan me- transitif yaitu sebagai berikut.
(a) Melakukan suatu perbuatan; Contoh: Pedagang buah-buahan itu membuang sampah di mana saja.
(b) Mempergunakan atau bekerja; Contoh: Para petani sedang mencangkul sawahnya.
(c) Membuat atau menghasilkan; Ibu menyambal terasi

Maka imbuhan awalan me- intransitive yaitu sebagai berikut.
(a) Mengerjakan; Contoh: Mereka sedang menari
(b) Menghasilkan; Anjing itu menggonggong
(c) Menuju ke; Contoh: Nelayan itu sudah mendarat.
(d) Berlaku atau menjadi seperti; contoh: Semen itu sudah membantu.
(e) Menjadi; Contoh: Pakaian seragamnya sudah menguning.

b. Awalan pe-

Awalan pe- mempunyai variasi bentuk pe-, pen-, pem-, peny-, peng-, dan penge-, serta pe-. Kata dasar yang berawalan K – T – S – P – akan luluh bila bertemu awalan pe-. Contohnya, karang – pengarang, tulis – penulis, sapu – penyapu, dan pukul – pemukul.

Awalan pe-, berfungsi membentuk kata benda. Kata berawalan pe- mempunyai pertalian dengan kata berawalan me- atau diturunkan dari kata kerja berawalan me-, contohnya pendidik dari mendiidik, pembaca dari membaca
.
 Maka awalan pe-, antara lain yaitu sebagai berikut.
(a) Menyatalkan pelaku (agentif); Contoh: Pembaca informasi TVRI sangat menarik.
(b) Menyatakan sesuatu atau orang yang di; Contoh Pesuruh sekolah sedang membersihkan halaman.
(c) Orang yang gemar; Contoh Dia pengumpul perangko.
(d) Memiliki sifat; Contoh: Pemuda itu pemalas, kerjanya tidur terus.
(e) Menyatakan alat; Contoh: Pemutar MP3 menghasilkan bunyi jernih.
(f) Orang yang bekerja di suatu tempat; Contoh: istri pelaut harus mempunyai sifat sabar.

c. Awalan per-

Awalan per- berfungsi membentuk kata benda dan membentuk pokok kata. Awalan per- yang membentuk kata benda tidak produktif hanya terdapat pada kata pelajar dan pertapa. Contohnya awalan per- yaitu besar – pembesar, dua – perdua, budak – perbudak.

Awalan per- hanya mempunyai satu makna yaitu menyatakan kausatif (membuat jadi ,,,, menganggap sebagai). Contohnya pada kata perbesar ‘membuat jadi lebih besar’, perbudak ‘membuat jadi budak’, dan perdua ‘membuat jadi dua’.

d. Akhiran (surfiks) –kan

Akhiran –kan berfungsi membentuk pokok kata. Dengan tambahan prefiks me-, di-, dan ter-, pokok kata itu membentuk kata kerja. Misalnya, datangkan (pokok kata) – mendatangkan (kata kerja).

Akhiran –kan membentuk tiga macam makna berikut.
(a) Menyatakan kausatif, yaitu menciptakan dan menimbulkan sesuatu menjadi; Contoh: ia membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang.
(b) Menggunakan sesuatu sebagai alat atau menciptakan dengan; Contoh: Orang itu menusukkan pakunya ke dinding.
(c) Menyatakan benefaktif, Yaitu melaksanakan sesuatu untuk orang lain; Contoh : Ayah membelikan adik sepeda baru.

e. Akhiran –i

Akhirnya –i berfungsi membentuk pokok kata. Dengan tambahan prefiks me-, di-, dan ter- pokok kata itu menjadi kata kerja.

Makna sufiks –i sanggup dilihat dari perincian berikut ini.
(a) Menyatakan objek lokatif (objeknya mengambarkan tempat); Contoh: Pencuri itu memasuki rumahku dari belakang.
(b) Menyatakan perbuatan yang berulang-ulang; Contoh: kusir sado itu memukuli kudanya biar belok kanan.
(c) Menyatakan perbuatan yang berulang-ulang; Contoh: Kepala sekolah sedang menandatangani surat.
(d) Menyatakan menciptakan jadi; Contoh: Ayah sedang membarui rumah yang gres kami beli beberapa bulan lalu.
(e) Menyatakan ikut serta; Contoh: Ibu menemani ayah dalam pertemuan antardosen seluruh Jawa Barat.

f. Akhiran –an

Akhiran –an membentuk kata benda. sufiks –an membentuk tiga makna.
(a) Menyatakan tempat; Contohnya: Ruangan pesta itu dipenuhi oleh pasangan-pasangan yang berdansa.
(b) Menyatakan hasil perbuatan; Contoh: Karangannya dimuat di majalah sastra.
(c) Menyatakan alat, Contoh: Rupanya timbangan itu sudah rusak sebab jarumnya tidak bergerak.

g. Konfiks ke-an

ke-an merupakan adonan dari dua macam imbuhan yang menempel bantu-membantu membentuk satu arti. Imbuhan ke-an ini berfungsi membentuk kata benda.

Berikut makna yang terbentuk dari konfiks ke-an.
(a) Menyatakan suatu hal; Contoh: Kecantikan orang itu terpancar dari kepribadiannya.
(b) Menyatakan sanggup di …. ‘Contoh: Tulisan itu tidak kelihatan sebab hurufnya terlalu kecil.
(c) Menyatakan menderita; Contoh: kepalaku sakit sebab kehujanan.
(d) Menyatakan tempat; Contoh: Kelurahan Tanjung Duren sedang direnovasi.
(e) Menyatakan perbuatan tidak disengaja; Contoh: siswa yang kesiangan diberi kiprah di perpustakaan.
(f) Menyatakan terlalu; Contoh: Baju yang dibelikan ayah kekecilan.
(g) Menyatakan menyerupai; Contoh: Dia masih kekanak-kanakan padahal sudah dewasa.

h. Konfiks pe-an

Konfiks pe-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda. Kata yang berafiks pe-an sebagian besar merupakan hasil nominalisasi dari kata berafiks me-, baik disertai afiks –i, atau –kan, maupun tidak. Karena itu, kata berafiks pen-an sejalan dengan kata-kata itu. Contohnya, pembacaan sejalan dengan membaca. Kesejalanan itu sanggup diketahui dari kalimat mirip berikut. Mereka sedang membaca Quran dilakukan bersama-sama.

Makna yang dibuat konfiks pe-an ada lima, yaitu berikut ini.
(a) Menyatakan hal; Contoh: Pengedaran ganja dilakukan oleh orang-orang tertentu.
(b) Menyatakan cara; Contoh: Penyajian materi pelajaran Bahasa Indonesia itu tidak membosankan.
(c) Menyatakan hasil; Contoh: Penilaian tim juri tidak sanggup diganggu gugat.
(d) Menyatakan alat; Contoh: Pendengaran orang itu sudah tidak jelas.
(e) Menyatakan tempat; Contoh: Pengungsian orang Ambon sudah disediakan pemerintah.

i. Konfiks per-an

Konfiks  per-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda. Kata berkonfiks per-an merupakan hasil nominalisasi dari kata kerja yang sejalan dengan kata kerja yang berawalan ber- dan kata kerja yang dibuat oleh memper- (-kan, -i). Contohnya, perkenalan sejalan dengan berkenalan. Kesejalanan itu sanggup dilihat dalam kalimat berikut.
- Aku berkenalan dengan dia
- Perkenalanku dengan beliau tidak kuduga sebelumnya

Konfiks per-an membentuk beberapa makna berikut ini.
(a) Menyatakan hal; contoh: izin pergedungan di DKI Jakarta sangat ketat.
(b) Menyatakan hasil; contoh: kita harus menjungjung persatuan bangsa.
(c) Menyatakan tempat, daerah; contoh: Vila itu sebagai peristirahatan keluarga presiden
(d) Menyatakan berbagai-bagai; contoh: surat lamaran pekerjaan harus disertai persyaratan yang diminta.

j. Afiks Kombinasi (Gabungan Afiks)

Gabungan afiks yaitu penggunaan beberapa imbuhan yang mempunyai makna dan fungsi, tetapi muncul bersamaan pada sebuah kata dasar.
(a) Gabungan me-kan, di-kan, memper-kan, dan diper-kan
 Gabungan afiks ini berfungsi membentuk kata kerja. Prefiks me- menyatakan keaktifan, prefiks di- menyatakan kepasifan, sedangkan sufiks –kan pada umumnya menyatakan kausatif. Makna dari me-kan, di-kan, memper-kan, dan diper-kan yaitu sebagai berikut.
(a) Menyatakan kausatif, yaitu menimbulkan terjadinya proses; Contoh: Ayah sedang meninggikan tiang jemuran.
(b) Menjadikan sebagai atau menganggap sebagai; Contoh: Orang itu memperhambakan benda-benda  antiknya.
(c) Menyatakan intensitas; Contoh: Mereka memperebutkan Piala Gubernur DKI Jakarta

(b) Menyatakan kausatif
Gabungan afiks ini berfungsi membentuk kata kerja. Prefiks me- menyatakan keaktifan, dan di-i, memper-i, dan diper-i, yaitu untuk menyatakan kausatif dan intensitas (termasuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang).
Contoh:
- Anak itu sedang memperbaiki sepedanya
- Mereka sedang mempelajari materi UAS

Latihan Soal Tipe UN/UNBK B. Indonesia dan Pembahasannya 9#

Cermatilah paragraf berikut!
Indonesia mempunyai banyak sekali materi alami yang …. Bagi kesehatan. Untuk si kecil, secara turun-temurun, para orang renta memakai minyak telon yang sanggup memperlihatkan …. Dan kenyamanan … panas badan bayi belum sesempurna orang dewasa. Di lingkungan dingin, bayi belum sanggup memperabukan cadangan lemak badan dengan segera untuk menghasilkan panas sehingga bayi pun menggigil kedinginan.

Kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut yaitu ….
a.memanfaatkan, penghargaan, aturan
b. memanfaatkan, kehangatan, peraturan
c. bermanfaat, penghangatan, aturan
d. bermanfaat, kehangatan, pengaturan
e. pemanfaatan, menghangatkan, pengaturan
Jawaban: D

Pembahasan:
Kata berimbuhan pertama yang diharapkan yaitu kata berimbuhan membentuk ‘sesuatu yang mengandung’. Oleh sebab itu, kata dengan awalan ber- paling tepat mengisinya. Kata yang kedua membutuhkan pembentuk nominal sebagai komplemen dari verba memberikan. Jadi, konfiks yang tepat yaitu ke-an sebagai pembentuk nomina kehangatan. Begitu pula dengan konfiks pe-an dalam pengaturan cocok mengisi pecahan yang kosong selanjutnya.

Lanjut ke ringkasan UN B. Indonesia perihal Frasa => Rangkuman Materi UN/UNBK Bahasa Indonesia SMA/SMK/MA/MAK: Contoh Soal dan Pembahasan Per SKL 10
Advertisement

Iklan Sidebar