Info Terbaru 2022

Sejarah Filsafat Dan Implementasinya, Filsafat Barat Vs Filsafat Timur

Sejarah Filsafat Dan Implementasinya, Filsafat Barat Vs Filsafat Timur
Sejarah Filsafat Dan Implementasinya, Filsafat Barat Vs Filsafat Timur


Assalamu’alaikum, Wr, Wb,,,
Sahabat setia Blog sujudhku...Alhamdulilah masih sanggup ngepost lagi, kesempatan kali ini saya akan mencoba merefleksi perkuliahan filsafat dari Prof. Marsigit, Kupas habis mengenai sejarah filsafat dan implementasinya, serta usaha filsafat timur tengah versus filsafat barat. Chekidot...

1.      SEJARAH FILSAFAT DAN IMPLEMENTASINYA

Dalam filsafat Segala sesuatu itu berpangkal dari sesuatu yang ada, bermiliar-miliar sifat yang nantinya menjadi sebuah aliran dalam filsafat, baik yang ada di dalam fikiran dan diluar fikiran. Filsafat modern sangat jauh perbedaannya dengan filsafat terdahulu, alasannya ialah untuk mengfungsikan filsafat di zaman modern tinggal mengfungsikan dari apa yang sudah disiapkan oleh para filsuf terdahulu. Sedangkan para filsuf terdahulu membutuhkan beratus-ratus tahun bahkan mempertaruhkan argument dengan filsuf lain untuk sanggup mengfungsikan filsafat, dan dipublikasikan dikhalayak umum. Beberapa sifat dalam aliran filsafat diantaranya ialah :

  • Sifat Tetap. Tetap dalam arti yang ada dalam pikiran, segala apa yang menempati fikiran kita maka disebut dengan sesuatu yang tetap dalam aliran filsafat. Tokoh pelopornya ialah Permenides, yang mengarah pada idealis yang dipelopori oleh Plato dan Scorates, yang alhasil bersifat rasional dan tokoh pelopornya ialah Rena Descrates. Bahasan dalam tahap ini, yang identitas mengfungsikan budi pikiran kita dan bersifat konsisten dan koheren. Sehingga pada ruang ini menjadi analitis yang bersifat a priori.


Salah satu tokoh yang menganut filsafat barat ialah A. Comte yang memiliki misi untuk membentuk mansyarakat yang maju, yakni dengan mengesampingkan spiritual atau kata lain tidak di bolehkan menonjolkan spiritual untuk menuju masyarakat yang maju. Hal tersebut digambarkan dalam denah dibawah ;

 
 
        Hal tersebut bertentangan dengan apa yang dikehendaki oleh masyarakat timur, ibarat Indonesia, timur tengah dan Negara beragama lainnya, yakni mengutamakan spiritual untuk menjadi sekelompok masyarakat yang maju. Inilah yang dikatakan bahwa segala  A. Comte telah menanam benih dari 2 masa yang kemudian dan kemudian bermunculan pada zaman modern. Gambaran yang diberikan oleh A. Comte bertolak belakang dengan apa yang digambarkan oleh Prof. Marsigit mengenai impian masayarakat bab timur. Seperti yang digambarkan dalam denah dibawah ;

Oleh lantaran itu, muncul ilmu – ilmu dasar/ murni. Dari sisi yang lain, muncul ilmu humaniora yaitu adanya intuisi. Dari sanalah muncul dan berkembangnya teknologi dan industry yang menjadi kedigdayaan dunia barat. Hal tersebut merupakan menjadi pembitrikan filsafat yang disebut imbas Powernow (pengaruh dunia barat). Seperti yang digambarkan dalam denah dibawah ini;



  • Sifat Berubah. Berubah dalam arti ada diluar pikiran, yang dipelopori oleh Heraclitos, yang mengarah pada realis dan dipelopori oleh Arisoteles, yang alhasil bersifat empirisme dan tokoh pelopornya ialah David Hume. Bahasan dalam tahap ini, yang menurut pada pengalaman yang bersifat kontradiksi. Yang dalam hal ini, kebenarannya bersifat korespodensi dengan pikiran yang sintetik, sehingga bersifat a posteriori.


Oleh alasannya ialah itu, Sang Powernow disebutkan tidak mekepunyaani spiritual akan tetapi mekepunyaani rasa ingin tahu yang tak terbatas tanpa kendali spiritual. Itulah yang disebut dengan pertempuran antara dunia barat dengan dunia timur, perang antara susila dan prilaku yang ditanam pada setiap fikiran manusia. Terdapat 5 pilar  yang dianut Dunia Barat, yaitu:
1.      Neo Kapitalisme.
2.      Neo Pragmatisme.
3.      Neo Utilitarianisme.
4.      Neo Hedonisme.
5.      Neo Matrealisme.
Jadi, sanggup dikatakan bahwa powernow sudah masuk kedalam fikiran setiap masyarakat timur yang dipengaruhi oleh dunia barat, godaan teknologi yang semakin tak terbatas kegunaannya pada zaman yang serba modern. Awal dari banyak sekali ungkapan diatas, pada zaman kini muncul banyak sekali ilmu dasar murni seperti: Matematika murni, IPA murni, Universitas murni, dsb. Dan pada alhasil sanggup juga ditandai dari adanya Kurikulum yang diberlakukan kini yaitu dengan mengfungsikan Pendekatan Saintifik. Serta tiada lain merupakan sebuah wujud dari dunia A. Comte yang lebih mengesampingkan spiritual, hal tersebut merupakan citra yang diberikan oleh Prof. Marsigit. Sehingga muncul Matematika Realistik, yang meliputi:
Matematika faktual è model faktual è model formal è matematika formal

Setelah zaman modern tiba dari suatu hal yang berlawanan tersebut, antara yang mengutamakan rasio dan empirism, muncul lah filsuf modern yang berjulukan Immanuel Kant. Ketegangan antara Rasionalisme dan Empirisme yang berlangsung selama lebih dari satu setengah abad, tidak hanya kepada anutan  filsafat tetapi juga kepada ilmu pengetahuan pada umumnya. Berdasarkan dari pertengkaran antara rasionalsme dan empirisme, Immanuel kant menggabungkan antara keduanya. Menurut Immanuel kant, tiada ilmu tanpa Rasio, dan tiada ilmu tanpa empiris. Dari hasil penggabungan kedua paham tersebut, maka muncullah suatu Sintesis Apriori. Menurut Kant yang namaya pengetahuan itu harus permanen, maka kita ambil dari analitik yang bersifat universalnya, dan Ia permanen tapi tidak menawarkan pengatahuan gres sehingga menawarkan pengetahuan gres tapi kekal/ permanen.
 
Ref ; Perkuliahan Filsafat Prof. Marsigit, M. A 07-November 2013 At 10.15-11.55 Wib
Semoga bermanfaat sobat setia blog...sekian dulu ya..^_^
Wassalamu'alaikum. Wr. Wb
Advertisement

Iklan Sidebar