Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Lautan puji syukur kehadirat Allah SWT tentunya taka kan henti-hentinya kita panjatkan kepada sang Pekepunyaan Hidup Allah SWT yang telah senantiasa menawarkan rahmat dan karunianya, sehingga kita sekalian yang ada disini masih diberikan umur yang panjang serta keseharan mental, spiritual dan kesehatan fisik sehingga kita masih sanggup berkumpul untuk memperingati Hari Guru Nasional pada tanggal 15 Oktober hari ini. shalawat serta salam tentunya juga tak akan pernah henti-hentinya kita haturkan kepada nabi mulia Muhammad SAW, yang telam menawarkan kita petnjuk sehingga kita bisa berjalan di jalan yang lurus, dan bukan jalan orang-orang yang ingkar.
Hadirin yang senantiasa berbahagia.
Hingga kini semboyan guru ialah jagoan tanpa tanda jasa masih menempel berpengaruh dalam ingatan kita semua. Dan nampaknya hal tersebut memang benar-benar disandang oleh seorang guru. Coba saja kita bayangkan, sehebat-hebatnya orang yang ada di negara kita ini, katakanlah seorang presiden atau pimpinan dewan perwakilan rakyat atau bahkan seorang profesor sekalipun mareka tak akan menjadi ibarat yang kini ini tanpa ada yang namanya guru. Karena memang dalam sejarah kehidupan mereka maka tentunya akan ada jasa seorang guru yang mengantaskan mereka untuk menjadi orang-orang yang ahli ibarat kini ini. namun apa yang terjadi dengan guru-guru mereka tersebut, dikala sang murid begitu dipuja oleh seluruh bangsa, sang guru pun sampai kini juga masih tetap dengan sederhana kembali mengajarkan ilmu-ilmu yang sama kepada bawah umur yang lainnya. dan lebih dari itu tak ada seorang guru pun yang kemudian nebeng kepopuleran, atau kalau seorang muridnya mendapat penghargaan maka guru pun tetap tidak akan mendapat bab dari penghargaan itu sendiri. sehingga rasanya pantas kalau guru dipandang sebagai jagoan tanpa tanda jasa.
Hadirin yang senantiasa berbahagia.
Namun meski begitu, meski mereka dianggap sebagai jagoan tanpa tanda jasa, mereka tetap tulus dan tetap berjuang dalam menawarkan pemahaman kepada murid-muridnya demi sebuah tujuan mulia, yaitu bisa mengantarkan anak didik mereka untuk meraih cita-citanya. Bahkan sanga guru akan sangat gembira dikala sang murid tersebut mencapai impian yang lebih tinggi dari gurunya, dan sebaliknya kalau sang murida mendapat kehidupan yang lebih jelek dari dirinya maka ia pun akan merasa trenyuh.
Hadirin yang senantiasa berbahagia.
Melihat betapa pentingnya tugas guru dalam mengantarkan seseorang meraih impian dan kehidupan yang lebih baik, maka melalui momentum hari guru nasional ini, maka marilah kita sejenak merenungkan dan selanjutnya mulai menghargai sosok guru dalam kehidupan kita. tak perlu kita mewujudkannhya dalam bentuk materi, namun dikala kita menjadi orang yang lebih mempunyai kegunaan bagi orang lain, menjadi seseorang yang sopan dan beradap, baik dalam bertutur kata, dan melaksanakan hal-hal yang positof lainnya sudah merupakan bentuk penghargaan yang setinggi-tingginya.
Hadirin yang senantiasa berbahagia.
Saya kira, pidato saya cukupkan sekian, kurang dan lebihnya saya mohon maaf.
Akhirul Kalam.
Wabillahi Taufiq Walhidayah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Advertisement